Heriway
Thursday, October 18, 2018
Merumuskan Nilai-Nilai Budaya Organisasi
A.
Tujuan Umum
Setelah
mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu merumuskan nilai-nilai
budaya organisasi
B.
Tujuan Khusus
Adapun
tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi merumuskan
nilai-nilai budaya organisasi ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga
pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.
Mencatat semua
nilai-nilai yang ada dan muncul dalam organisasi berdasarkan tatacara
penggalian data dan informasi agar mendapatkan umpan balik dari semua elemen
organisasi.
2.
Mencatat nilai-nilai yang
ada dan paling sering muncul sebagai nilai-nilai kuat dalam organisasi
3.
Menyeleksi semua
nilai-nilai yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan visi
dan misi organisasi
4.
Mencatat nilai-nilai yang
sangat dibutuhkan oleh organisasi dalam mencapai tujuannya berdasarkan visi dan
misi organisasi
1.
Cara mencatat semua nilai-nilai yang ada dan muncul dalam organisasi
Nilai adalah bagian dari budaya yang mengarahkan perilaku
anggota organisasi dan lama kelamaan menjadi sesuatu yang tak disadari namun
merngarahkan perilaku mereka. Nilai-nilai itu sendiri bersifat tanpa wujud
sebab itu dinyatakan dalam bentuk semantic (kata-kata). Peran semantik nilai
dalam membudayakan nilai-nilai organisasi yang diinginkan (das sollen) menjadi nilai-nilai yang hidup (das sein). Semantik digunakan untuk mencerminkan suatu nilai dan
bersifat desirable.
Dengan demikian maka nilai-nilai yang dicatat adalah
semua nilai-nilai yang ada (das sein) dan muncul dalam organisasi. Proses
mencatat nilai ini pada awalnya tanpa memperhatikan faktor seperti baik atau
buruk dan sering atau tidak seringnya muncul. Hanya dilakukan pencatatan saja.
Proses mencatat nilai dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa cara seperti:
A. Melakukan Survey
Menanyakan kepada karyawan
terkait apa saja nilai-nilai yang ada dan muncul dalam organisasi. Survey dapat
dilakukan secara online maupun offline.
B. Melakukan Interview
Memilih beberapa perwakilan
karyawan untuk menggali nilai-nilai apa saja yang ada dan muncul menurut mereka
di dalam organisasi.
C. Focus Group Discussion (FGD)
Mengumpulkan beberapa perwakilan
karyawan secara bersamaan untuk berdiskusi tentang nilai-nilai apa saja yang
ada dan muncul dalam organisasi.
Adapun pihak-pihak yang dilibatkan
dalam kegiatan di atas meliputi:
a.
Jajaran Manajemen Puncak
b.
Manajer Lini
c.
Karyawan yang Mewakili tiap bagian
2.
Cara mencatat nilai-nilai yang ada dan paling sering muncul sebagai
nilai-nilai kuat dalam organisasi
England
(1975) mengelompokkan nilai berdasarkan pada derajat pengaruhnya pada perilaku.
Nilai-nilai potensial (conceived values) adalah nilai-nilai yang kemungkinan
besar paling berpengaruh pada perilaku seseorang; nilai potensial tersebut
dikelompokkan dalam 3 golongan:
a.
Nilai Operatif
(Operatif Values)
Yaitu nilai-nilai yang paling berpengaruh pada diri
seseorang. Contoh jika seorang karyawan menganut nilai operatif “jujur” maka ia
akan berperilaku jujur dalam situasi apa pun.
b.
Nilai yang
Dikehendaki (Intended Values)
Yaitu nilai-nilai yang dianggap penting oleh seseorang
namun tidak selalu muncul pada diri orang tersebut. Misal seorang karyawan
menganut nilai asertif, namun itu
tidak muncul di keseharian mengingat lingkungan kerjanya kebanyakan justru submisif.
c.
Nilai yang diadopsi
(Adopted Values)
Adalah nilai-nilai yang tidak sepenuhnya diyakini, sebab
hanya berpengaruh pada perilaku, sebab hanya bepengaruh pada perilaku karena
faktor situasi.
Ketiga
kelompok tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
|
a.
|
Nilai-nilai
Potensial
Nilai Operatif
|
Nilai yang Dikehendaki
|
Nilai Adopsi
|
b.
Nilai Lemah
Nilai Lemah
|
|
Pada
tahap selanjutnya para responden diminta untuk menyebutkan nilai-nilai yang ada
(Das Sein) yang menurutnya muncul dalam organisasi. Dapat diletakkan di dalam
table berikut ini:
Berorientasi pada Kinerja
|
Moderat
|
Tidak berorientasi pada Kinerja
|
|
Dominan
|
|
|
|
Moderat
|
|
|
|
Lemah
|
|
|
|
Berdasarkan hasil survey, nilai-nilai yang paling sering
digunakan untuk mencerminkan nilai-nilai organisasi adalah Integrity,
Professionalism, Customer Orientation, Innovation, Learning, Teamwork, dan
Service Excellence. Secara umum kesemua nilai-nilai semantic tersebut
berorientasi pada profesionalisme namun perusahaan perlu memilih beberapa nilai
tertentu untuk dieksplisitkan dan dirumuskan dalam perilaku Utama. Secara umum
nilai-nilai yang muncul dapat dikategorikan ke dalam 8 topik nilai budaya yang
meliputi:
1.
Pelanggan
2.
Service & Quality
3.
Orientasi Kelompok
4.
Orientasi Manusia
5.
Inovatif
6.
Strategic
7.
Nilai Prestatif
8.
Moral/Etika
Adapun conton semantic nilai secara detailnya dapat
dilihat pada bagan berikut ini:
Topik/Fokus
|
Nilai-nilai
|
1. Pelanggan
|
Customer Satisfaction, Customer Oriented, Customer
Intimacy, Customer Focus, Customer Value, Empathy for Clients
|
2. Service/Quality
|
Service-Oriented, Service-Awareness,
Service-Excellence, Quality
|
3. Orientasi Kelompok
|
Team work, People-Oriented, Synergetic Teamwork,
Respect for Others, Solid Work, Cooperation, Collaboration
|
4. Orientasi Manusia
|
Commitment for Human Development, Caring, Employee
Development, Humanism, Empowerment, People Development
|
5. Inovatif
|
Continuous improvemnet, Creativity, Continuous Pursuit
of Excellence, Continuous Learning, Inspiration, Innovation & Change,
Proactive, Knowledge-Based, Techno-based, Champion Spirit, Competitive
|
6. Strategic
|
Strategic Alliance, Good Leadership, Continuous
Learning, Networking, Professionalism, Performance-Oriented, Profssional
Excellence, Winning Together, Visionary, World Class
|
7. Nilai Prestatif
|
Achieving, Adeptness, Agility, Caring, Competent
People, Confident, Dedication, Discipline, Hard Working, Reliable,
Initiative, Opennes, Perservance, Respoinsible,. Strive for Excellence,
Synergy
|
8. Moral/Etikal
|
Ethical, Good Attitude, Fairness, Honesty, Humanism,
Peace of Mind, Social Responsibility, Trust, Equality
|
B. Keterampilan yang
Diperlukan dalam Menginventarisasi Nilai-Nilai yang Ada dalam Organisasi
1. Melaksanakan kegiatan mencatat
semua nilai-nilai yang ada dan muncul dalam organisasi
2. Melaksanakan kegiatan mencatat
nilai-nilai yang ada dan paling sering muncul sebagai nilai-nilai kuat dalam
organisasi
C. Sikap kerja yang
diperlukan dalam Menginventarisasi Nilai-Nilai yang Ada dalam Organisasi
1.
aHHarus memiliki pemahaman bisnis, berintegritas dan
komunikatif
Subscribe to:
Posts (Atom)